25/03/2009

BI: Suku Bunga Perbankan Harus Turun

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom mengatakan adanya penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin, dari 8,25% menjadi 7,75%, hal itu seharusnya ditinddaklanjuti oleh dunia perbankan dengan penurunan suku bunganya.

''Pen urunan suku bunga perbankan itu perlu bagi aliran modal guna menggerakkan perekonomian di tengah kondisi krisis ekonomi global,'' kata Miranda di gedung Depkeu di Jakarta, Selasa (10/3).


Menurutnya, di tengah situasi ketidakpastian ekonomi saat ini, para bankir cenderung bersikap hati-hati, karena kredit terkait masalah kepercayaan.
Namun, BI telah berbicara dengan para bankir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke arah positif di tengah kondisi krisis ekonomi global. Karenanya, perlu kerjasama juga dengan perbankan agar menggenjot kreditnya.
''Yang menjadi perhatian BI saat ini adalah bagaimana agar kredit dapat mengucur kembali, salah satunya dengan menurunkan suku bunga perbankan,'' katanya.
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, Miranda menjelaskan bahwa BI memperkirakan perekonomian tahun 2009 akan tumbuh sekitar 4 persen dengan downside risk yang cukup besar, terutama apabila pertumbuhan ekonomi global terus memburuk lebih dari yang diperkirakan.
''Angka terakhir BI dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi 2009 masih berkisar 4 persen,'' ujarnya.
Ditambahkannya, indikasi perlambatan perekonomian ini juga tercermin dari melambatnya konsumsi rumah tangga akibat turunnya daya beli masyarakat, dan di sisi lain, hal itu akan mengurangi tekanan inflasi ke depan sehingga cenderung mendekati batas bawah kisaran 5 persen - 7 persen.
Ia mengatakan, BI akan mencermati perkembangan yang terjadi di bidang ekonomi dan keuangan serta akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk makin memperkuat perekonomian domestik dan stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan.


0 komentar:

Post a Comment