25/03/2009

Direktorat SMK Akan Beli Komputer Rp 2 Triliun

Pemerintah pada tahun 2009 akan memberikan bantuan peralatan-peralatan yang dibutuhkan di 5.000 SMK baik negeri maupun swasta sebesar Rp 2 triliun, sebagai upaya untuk meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

''Tahun 2008 anggaran Direktorat SMK sebesar Rp 1,9 triliun dan tahun 2009 meningkat menjadi Rp 3,9 triliun, jadi ada peningkatan dua kali lipat,'' kata Direktur Pembinaan SMK Depdiknas, Joko Sutrisno, di Jakarta, Jum’at, (29/8).
Peningkatan mutu SMK akan terjadi apabila ditopang oleh peralatan-peralatan, jadi hampir semua SMK akan mendapatkan subsidi peralatan, jadi pada tahun 2009 bahwa semua SMK baik negeri maupun swasta harus mempunyai computer.
Saat ini semua SMK sudah punya computer cuma isinya bervariasi ada 10 atau 20 komputer. ''Sekarang semua SMK sedang didata kepemilikan komputernya,'' kata Joko Sutrisno.
Tahun 2009, SMK harus tidak-buta dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), jadi siswa SMK harus bisa TIK. ''Jadi sekitar Rp 2 triliun digunakan untuk penambahan peralatan di 5.000 SMK,'' katanya.
Pemerintah akan berusaha membeli peralatan yang memang dirakit di dalam negeri, syukur-syukur kalau bisa dirakit oleh siswa SMK. ''Jadi sekarang ini kita sedang mencari partner untuk berpasangan dengan siapa saja,'' kata Joko.
Sekarang SMK sudah mencoba memberanikan diri untuk menggunakan Open Sources Linux, jadi dalam memberikan bantuan computer kepada SMK itu terutama SMK-SMK bisnis sudah berani menggunakan Linux.
Jadi Linux itu sudah komplit 1 set dan tidak perlu menggunakan soft ware, karena kalau menggunakan Microsoft, akan kena dana macam-macam dari agen akhirnya harganya sama dengan hardwarenya sendiri.
Depdiknas akan mencoba dengan anggaran Rp.2 triliun ini bagaimana anggaran yang sebesar itu bisa berputar di dalam negeri membeli produk di dalam negeri atau produk yang bisa bersama-sama dirakit dengan perusahan dalam negeri dengan SMK. ''Ini akan memberikan efek yang yang cukup panjang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,'' kata Joko Sutrisno.
Selama lima tahun terakhir ini saja Indonesia mendapat pinjaman dari Bank Pembanguan Asia sebesar US$80juta, kemudian pinjaman US$35 dari rekanan untuk membeli peralatan, jadi jumlahnya selama 5 tahun sekitar US$115juta (sekitar Rp 1trilun).
Sekar ang ini dana anggaran untuk peralatan sebesar Rp 2 triliun untuk satu tahun. ''Jadi pasar peralatan di Indonesia akan sangat besar sekali termasuk pasar komputer,'' katanya.
Belum lama ini ia mengaku berbincang-bincang dengan perusahaan Zirex yang telah bekerjasama dengan Direktorat SMK pada perakitan computer.
Kepad a Zirex dikatakan bahwa pihaknya tidak akan menjual produk perakitan computer SMK kepada pelanggan Zirex tetapi hanya terbatas pada sesama SMK, ternyata Zirex ketakutan juga dan dia mengatakan ''Pasar Komputer Terbesar adalah Pendidikan,'' kata Joko.


0 komentar:

Post a Comment